Labuhanbatu Selatan – Sejumlah mahasiswa dari Labuhanbatu Raya menggelar konferensi pers di depan Kantor Polres Labuhanbatu Selatan pada Senin (13/01/2024). Aksi ini dilakukan untuk menyoroti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Pabrik PMKS PT Anugerah Tanjung Medan (ATM), mulai dari izin yang tidak lengkap hingga pencemaran lingkungan.
Mahasiswa mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) di Labuhanbatu Selatan untuk segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT ATM. Langkah ini diperlukan untuk menelusuri dugaan pelanggaran lingkungan dan ketidakpatuhan terhadap regulasi perizinan.
Selain itu, mereka juga meminta APH memanggil dan memeriksa Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Labuhanbatu Selatan. Kepala DLH diduga melakukan pembekapan terhadap perusahaan, sehingga terkesan melindungi dugaan pelanggaran yang terjadi.
“Berdasarkan hasil investigasi dan observasi langsung di lapangan, kami menemukan indikasi kuat bahwa PT PMKS ATM telah melakukan pencemaran lingkungan,” ujar Jepril, salah seorang perwakilan mahasiswa, kepada wartawan.
Jepril juga menyoroti kurangnya transparansi pihak perusahaan. “Kami telah melakukan wawancara dengan pihak humas PT ATM. Berdasarkan pengakuan mereka, terdapat indikasi ketidakjelasan dan ketidakterbukaan terkait izin-izin yang mereka miliki,” tambahnya.
Mahasiswa menegaskan bahwa langkah ini diambil demi memastikan penegakan hukum berjalan dengan baik, serta untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Labuhanbatu Selatan. Mereka berharap pemerintah daerah, APH, dan pihak terkait dapat segera bertindak guna menyelesaikan masalah ini.
Konferensi pers ini menunjukkan bahwa mahasiswa siap menjadi garda terdepan dalam mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap regulasi lingkungan dan perizinan.(MS)