Pentingnya Sosialisasi Pembangunan Keluarga Dalam Penurunan Stunting
BENGKULU SELATAN – Masalah stunting saat ini menjadi sorotan Pemerintah. Dimana stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurang gizi secara kronis.
Stunting sangat erat kaitannya dengan pola hidup dan pola asuh 1000 HPK ( hari pertama kehidupan). Stunting hanya dapat dicegah mulai dari saat perencanaan kehamilan, sehingga sangat mungkin mencegah lahirnya bayi stunting adalah para remaja yang akan segera menikah.
“Penerapan pola hidup sehat, kematangan usia dan mental, kesiapan ekonomi dan pendidikan menjadi faktor penentu dalam peran menjalankan kehidupan berkeluarga,” kata Fery Kusnadi selaku Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) Bengkulu Selatan (BS), Selasa (21/05/2024).
Untuk itu, lanjutnya, melalui sosialisasi pembangunan keluarga dalam mencegah stunting ini, kita tingkatkan kualitas sumber daya manusia dan ketahanan keluarga yang menjadi faktor penting membentuk masyarakat Bengkulu Selatan yang maju, berdaya saing dan sejahtera.
Lanjutnya, dalam strategi nasional, penurunan stunting dijabarkan lima pilar penurunan stunting yaitu Komitmen dan visi kepemimpinan, Kampanye nasional dan perubahan prilaku, Konvergensi program pusat, daerah dan desa, Ketahanan pangan dan Gizi serta yang terakhir Pemantuan dan evaluasi dalam implementasi di lapangan, pungkasnya. (thor)