Dinilai Tak Berkembang, Sangadi se Kotamobagu Diminta Evaluasi Pengurus BUMDes
KOTAMOBAGU – 15 Kepala Desa (Sangadi) di Kota Kotamobagu diminta untuk melakukan evaluasi atau revitalisasi penggurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pasalnya, BUMDes di 15 Desa dinilai tidak berkembang secara maksimal.
Buktinya, dari data hasil evaluasi BUMDes tahun 2020, yang diperoleh dari pihak Dinas PMD Kota Kotamobagu dan tenaga ahli pendamping Desa, mendapati kelemahan kelemahan BUMDes.
Diantaranya, SDM tidak serius menggurus BUMDes, karena ada yang menggelola usaha sendiri, penggurus BUMDes berstatus PNS, Honorer dan Karyawan Swasta, BUMDes tidak memiliki kantor, administrasi dan pembukuan tidak tepat, SDM tidak memiliki kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan berjiwa bisnis, serta masih ada beberapa kelemahan lainnya.
“Jika penggurus BUMDes ASN atau karyawan Swasta, pasti dia bukan sibuk memajukan usaha BUMDes, karena mereka sibuk sebagai ASN atau karyawan swasta. BUMDes harus memiliki kantor yang disiapkan oleh Pemerintah Desa maupun di kontrak oleh penggurus BUMDes. Kantor BUMDes tidak disarankan serumah dengan salah satu penggurus BUMDes atau aparat Desa,” jelas Korkab pendamping desa Kotamobagu Sarifah Eva Buntuan SE, Jumat (26/2/2021).
Ditambahkan, BUMDes harus memiliki 1 unit Komputer operasional, serta BUMDes wajib memiliki 1 buah HP Android untuk memudahkan kegiatan sehari hari. Selain itu, penyertaan modal BUMDes harus dikaji berdasarkan proposal yang diajukan oleh penggurus BUMDes, sebelum pembahasan anggaran di Desa. Dimana setiap penyertan modal hanya fokus pada satu jenis usaha.
“Perlu digaris bawahi, penyertaan modal BUMDes diberikan dengan cara transfer dari rekening Desa ke rekening BUMDes,”ujarnya.
Olehnya, kami berharap kiranya Sangadi di Kotamobagu dapat melakukan revitalisasi atau evaluasi BUMDes, agar lebih berkembang lagi. Sehingga BUMDes akan hidup dan menjadi salah satu mesin penggerak PADes di Desa.
Ditambahkan,Kepala Dinas Drs Usmar Mamonto, dengan adanya BUMDes bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di desa, dengan usaha produktif yang dilakukan untuk pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran serta meningkatkan kemandirin dan penguatan ekonomi di desa.
“Nah, salah satu cara memulihkan roda perekonomian di desa, di masa pandemic ini adalah dengan mengoptimalkan BUMDes dengan berbagai strategi dan penguatannya. Untuk itu, perlu adanya peran aktif Sangadi dan masyarakat untuk bersama sama meningkatkan performa BUMDes,” tandasnya