BTT Untuk Pembangunan Pasar Kuliner Sudah Sesuai Peruntukan

0

KOTAMOBAGU– Penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pembangunan Pasar Kuliner di Eks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang, sudah sesuai peruntukan.

Sebagaimana disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kota Kotamobagu, Sugiarto Yunus, bahwa penggunaan dana BTT untuk pembangunan sarana prasarana (Sarpras) Kawasan Pasar Kuliner Kotamobagu merupakan bagian program Pemerintah Kota Kotamobagu, dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Ada instruksi Mendagri Nomor 1 tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di lingkungan Pemerintah Daerah, yang didalamnya memuat tentang Tata Cara Percepatan Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran, yang dititikberatkan pada Belanja Tidak Terduga (BTT), untuk penanganan covid-19 ini. Dimana, BTT itu dibatasi pada 3 bidang, yakni penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial serta penanganan dampak ekonomi,” ungkap Sugiarto, Kamis (07/01/2021).

Dijelaskannya, ketiga bidang yang diintervensi menggunakan anggaran BTT pada saat pandemi Covid tahun 2020 lalu, telah dilaksanakan hampir keseluruhan oleh Pemerintah Kota Kotamobagu.

“Bansos sebagai bagian dari jaring pengaman sosial beserta program lainnya saat itu kita sudah jalan, pelaksanaan dan pengawasan penerapan program 3M juga, serta penyediaan segala fasilitasnya seperti tempat cuci tangan di ruang publik sudah kita lakukan. Penanganan kesehatan juga lewat Dinas kesehatan dan juga rumah sakit telah kita gulirkan. Selain itu ada hal yang harus kita buat juga yakni penanganan dampak ekonomi,” tuturnya.

Lanjut Sugiarto, untuk penanganan dampak ekonomi tersebut, pihaknya memiliki beberapa pilihan, salah satunya adalah terkait dengan rencana pemulihan ekonomi bagi warga yang terdampak covid, atas kebijakan pemerintah.

“Ketika covid ada pembatasan jam operasional, serta penutupan aktifitas pedagang yang ada di ruas jalan kartini. Disitu kemudan muncul keluhan pedagang agar mereka bisa difasilitasi, dikumpul di satu tempat yang representative, sehingga mereka dapat berjualan. Makanya, muncul pilihan pembuatan Pasar Kuliner untuk mereka para pedagang,” imbuhnya. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.