Poktan Desa Moyag Dorong Komoditas Bawang Merah jadi Tanaman Unggulan
KOTAMOBAGU– Kelompok Tani (Poktan) Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur mendorong komoditas bawang merah untuk dijadikan tanaman unggulan.
Bahkan, Poktan tersebut mendapat apresiasi dari Area Sales Manager (ASM) PT M2U Sulawesi Utara-Gorontalo (SulutGo), atas keberhasilan mereka dalam menanam serta memelihara bawang merah hingga produktivitas pertumbuhan komoditas unggulan tersebut melimpah.
“Hasil dari pada figur pertumbuhan bawang merah di Desa Moyag sangat bagus dibandingkan dengan wilayah lain di Kotamobagu. Terlihat dari figur pertumbuhan bawang merah pada hari ke 47 sangat bagus dengan tinggi tanaman 50 cm dan jumlah anakan 10 sampai 15 tunas, dengan ukuran lingkar batang anakan rata-rata 1,5 cm sampai 2 cm atau pertiga rumpun menghasilkan 2 sampai 2,3 kilo gram. Sehingga produksi target dari jumlah bibit tertanam 170 kilo gram, insha allah bisa memproduksi 2,5 sampai 3 ton hasilnya. Sehingga klaster BM Moyag bersatu bisa merubah atau meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Area Sales Manager SulutGo, Irfan Tangngarah, saat meninjau tanaman bawang merah kluster Desa Moyag Bersatu pada kegiatan Temu Tani di Desa Moyag Tampoan, Kamis (19/11) sore.
Pemilik lahan Yaser Massi dan Hijrah Arafat Mamonto, sangat bersyukur atas produktivitas pertumbuhan bawang merah yang mereka tanam meski baru pemula.
“Dengan melihat hasil ini, saya sebagai petani pemula tidak menyangka hasilnya seperti ini. Walaupun dihadapi dengan curah hujan yang tinggi, kami dibantu oleh teknologi spesifik wilayah dengan menggunakan metode organik hayati, yang membedakan dengan wilayah lain banyak yang gagal diakibatkan serangan Pusarium (moler),” terang Arafat.
Dengan adanya budi daya tanaman bawang merah ini, salah satu tokoh masyarakat Desa Moyag Tampoan, yang juga hobi bertani, Rolly kawulusan mengajak kepada masyarakat dan petani yang berada di Moyag bersatu dan umumnya masyarakat Bolaang Mongondow Raya, untuk membudi dayakan komoditi ini dengan mandiri dan bergotong royong. “Dengan bergotong royong kita bisa mendapatkan hasil melimpah dari tanaman bawang merah ini,” ujarnya.
Sementara itu, ajakan yang sama juga disampaikan anggota Polri yang tergabung dalam kluster BM Moyag bersatu, Bripka Made Marthen dan Bripka Arafat Mamonto. “Kami mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama mengembangkan komoditi bawang merah agar dapat merubah perekonomian. Walaupun belum ada dukungan dari pemerintah, apa terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini. Alhamdulillah, masyarakat bisa mandiri dalam mengolah komoditas unggulan ini,” pungkasnya