Gelar Road to PLN Investment Days 2024, PLN Buka Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi di Indonesia
Jakarta- PT PLN (Persero) menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 yang diadakan pada Rabu (6/3) di Hotel Mulia, Jakarta. Agenda yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mengaksekerasi transisi energi bersih di tanah air.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu menyampaikan, Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan transisi energi dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
”Kita sudah meratifikasi Paris Agreement, menetapkan NDC (Nationally Determined Contribution). Ke depan pembangkit listrik fosil kita kurangi dengan catatan, listrik tetap cukup, andal dan terjangkau,” kata Jisman.
Untuk itu, kata Jisman, Pemerintah akan menggenjot bauran EBT sebagai pengganti energi fosil dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 32% di tahun 2030. Namun, Jisman mencatat setidaknya ada tiga tantangan besar yang harus dipecahkan dalam agenda besar transisi energi.
Pertama, mismatch antara sumber EBT yang mayoritas berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua dengan pusat beban di Jawa. Kedua, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri untuk membangun jaringan listrik yang mampu menyuplai hingga wilayah terpencil. Ketiga, adanya intermitensi pada pembangkit EBT seperti surya dan bayu sehingga membuat listrik tidak stabil.
Menurutnya, tantangan tersebut tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah atau PLN sendiri, namun harus dilakukan melalui kolaborasi.
”Kami sebagai pemerintah mengajak semua pihak berkolaborasi, dalam artinya saling menguntungkan. Dari acara ini harus ada masukan-masukan yang sangat prinsip kepada pemerintah,” tandas Jisman.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN mengakui bahwa transisi energi tidak bisa dijalankan sendiri. Sebagai katalisator transisi energi, PLN harus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dari tantangan yang ada. Melalui forum diskusi Road to PLNInvestment Days 2024, nantinya PLN ingin menyampaikan rencana pengembangan kelistrikan ke depan dan menangkap aspirasi dari para pemangku kepentingan. Nantinya saat PLN Investment Days 2024 digelar, PLN siap memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.
“Di sinilah marwah dari PLN Investment Day 2024. Ini adalah simbol perubahan besar. Dari PLN yang dulunya tertutup, menjadi sangat terbuka dan kolaboratif. Dari PLN yang dulunya hanya operator dengan ruang pengembangan yang terbatas, menjadi the center of value creation,” ujar Darmawan.
Darmawan meyakini, melalui kolaborasi, tantangan seperti mismatch sumber EBT dengan pusat beban dan intermitensi pada EBT bisa diurai dan diselesaikan. PLN telah menyusun program Accelerated Renewable Energy Development (ARED)
Dengan ARED, PLN membangun pemerataan kelistrikan nasional melalui Green Enabling Super Grid. Menjadikan sistem kelistrikan Indonesia yang sebelumnya terpisah antar pulau menjadi terhubung satu sama lain dan potensi EBT berskala besar yang belum dimanfaatkan selama ini dapat dimaksimalkan. Pasokan listrik berbasis EBT akan meningkat dari 22 GW menjadi 61 GW.
Kemudian, untuk mengatasi tantangan intermitensi dari sumber EBT, PLN juga membangun smart grid dengan smart power plant dan flexible generation yang dilengkapi smart transmission, smart distribution, smart control center dan smart meter. Lewat ARED ini membuat penambahan kapasitas listrik 75 persen bersumber dari EBT, sementara 25 persen berasal dari gas alam.
Lewat agenda ini, Darmawan juga secara terbuka mengajak pada para pemangku kebijakan di sektor energi untuk berkolaborasi dalam aspek teknologi, inovasi dan investasi. Khusus untuk investasi, dirinya mengatakan peran krusialnya untuk tetap menjaga pengembangan EBT layak secara komersial dan terjangkau oleh masyarakat.
”Spiritnya adalah fairness, di mana kalau Bapak-Ibu bekerja sama dengan kami, kami ingin memastikan bahwa investasi bisa recover. Kalau ada risiko, kita akan petakan satu per satu dan tangani dengan seksama,” tutup Darmawan.
Ditemui di tempat terpisah, Ditemui di tempat terpisah General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) Ari Dartomo pun turut menyampaikan optimismenya dalam mendorong bauran EBT yang ada.
“Sulawesi merupakan domain besar dengan potensi EBT melimpah, lihat saja PLTA Poso yang sekarang mampu menjadi tulang punggung kelistrikan di sistem Sulawesi Tengah. Artinya EBT dapat diandalkan sebagai pelopor NZE 2060,” ujar Dartomo.
Forum ini merupakan rangkaian kegiatan untuk menyambut PLN Investment Days 2024 yang akan segera digelar. Melalui PLN Investment Days 2024, nantinya PLN akan membuka peluang-peluang kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.