Revitalisasi Lapangan Merdeka Rampung, Bobby Nasution: “Warisan Sejarah dan Ekonomi untuk Medan”
Medan – Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan resmi tuntas. Sehari sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota Medan dan dilantik sebagai Gubernur Sumatra Utara 2025-2030, Bobby Nasution meresmikan proyek prestisius yang menelan biaya Rp497 miliar ini. Rabu (19/2/2025)
Dalam peresmian yang dihadiri Forkopimda Medan, Pj Sekda Topan Obaja Putra Ginting, Inspektur Sulaiman Harahap, pimpinan DPRD, kontraktor, serta pejabat daerah, Bobby menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar renovasi, melainkan upaya mengembalikan marwah Lapangan Merdeka sebagai simbol sejarah dan pusat aktivitas masyarakat.
“Kita tahu Lapangan Merdeka ini bukan sekadar taman kota. Ini adalah saksi sejarah perjuangan bangsa. Oleh karena itu, Tugu Proklamasi tetap dipertahankan sebagai pengingat bahwa di sinilah teks proklamasi dibacakan dan kemerdekaan Indonesia tersebar ke Sumatra Utara,” tegasnya.
Proyek Multiyears, Nol Pohon Ditebang
Proyek revitalisasi ini menelan waktu lama dan menggunakan skema multiyears dengan pendanaan dari APBD Medan serta bantuan Pemprov Sumut. Namun, Bobby memastikan bahwa dalam pengerjaannya, tak satu pun pohon di kawasan tersebut ditebang.
Kini, setelah direvitalisasi, Lapangan Merdeka kembali ke fungsi awalnya sebagai ruang terbuka hijau dan tempat interaksi warga. “Masyarakat bisa kembali menikmati udara segar dan menjadikan tempat ini sebagai ruang publik yang nyaman,” ujar Bobby.
Dukung Ekonomi, Bangun Basemen Dua Lantai
Tak hanya mengedepankan nilai sejarah, revitalisasi ini juga dirancang untuk menggerakkan perekonomian kota. Dua lantai basemen dibangun dengan berbagai fasilitas, termasuk galeri seni, gedung pertemuan, gerai tenant, dan bioskop.
“Kita akan tayangkan film-film karya anak lokal di bioskop ini. Ini bentuk dukungan kita terhadap kreativitas mereka,” tambahnya.
Terkait pengelolaan tenant, Bobby menegaskan bahwa Wali Kota Medan periode 2025-2030, Rico Tri Putra Bayu Waas, memiliki pekerjaan rumah besar dalam memastikan pembagian ruang usaha yang adil.
“Tenant ini harus memberi ruang bagi UMKM. Jangan sampai hanya pengusaha besar yang mendominasi. Harus ada skema yang jelas, apakah 60:40, 70:30, atau 50:50,” tegasnya.
Solusi Parkir untuk Kawasan Kesawan
Bobby juga menyoroti masalah parkir yang selama ini menjadi keluhan di pusat kota. Lapangan Merdeka diharapkan dapat menjadi solusi parkir bagi perkantoran dan usaha di kawasan Kesawan.
“Ke depan, akan ada tambahan area parkir di kawasan ini. Ini penting untuk mendukung mobilitas masyarakat,” katanya.
Pesan Tegas: Kebersihan Kota Harus Dijaga
Di penghujung sambutannya, Bobby menyampaikan pesan tegas terkait kebersihan kota. Ia menyoroti masih banyaknya tumpukan sampah yang ia lihat saat dalam perjalanan dari Bandara Kualanamu ke Medan.
“Tolong camat perhatikan wilayahnya. Kebersihan kota adalah tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Tandai Peresmian dengan Prasasti dan Santunan
Peresmian Lapangan Merdeka ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bobby Nasution serta pemberian santunan kepada anak yatim-piatu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Penataan Ruang Kota Medan, Alexander Sinulingga, menambahkan bahwa Lapangan Merdeka kini tetap menjadi ruang publik dengan tambahan panggung rakyat.
“Kami berharap masyarakat tidak hanya memanfaatkan, tetapi juga ikut merawat Lapangan Merdeka. (MS)