Wakil Ketua DPRD Manado Adrey Laikun Cari Solusi di Badan Pangan Nasional Soal Kenaikan Harga Beras

0

MANADO- Tingginya kenaikan harga bersa di wilayah Sulawesi Utara khusunya di Kota Manado, langsung mendapat respon dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mando.

Hal tersebut membuat Wakil Ketua DPRD Manado Adrey Laikun berusaha mencari pangkal permasalahan tersebut dengan melakukan kunjungan kerja ke Badan Pangan Nasional.

Saat melakukan audensi dengan jajaran Badan Pangan Nasional, Wakil Ketua DPRD Adrey Laikun diterima langsung oleh Dr. Sri Nuryanti, STP, MP selaku Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan.

Dalam pertemuan tersebut, Sri Nuryanti menjelaskan beberapa faktor naiknya harga serta langka beras salah satunya ulah dari sejumlah oknum yang pada Pemilu kemarin memborong beras dalam jumlah banyak untuk kepentingan tertentu sehingga bahan pokok utama tersebut sulit ditemukan di pasaran.

“Ditambah lagi tingkat produksi beras nasional dalam kurun delapan bulan terakhir jauh lebih rendah dibandingkan tingkat konsumsinya. Kondisi defisit ini memuncak pada dua bulan belakangan ini. Rata-rata kebutuhan konsumsi beras per bulan sebesar kurang lebih 2,56 juta ton. Sementara produksi beras pada dua bulan terakhir hanya sebesar 0,91 dan 1,39 juta ton. Jadi ada defisit produksi,”jelas Sri Nuryanti.

Ia menegaskan, bantuan pangan yang masif digelontorkan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu bukanlah penyebab langkanya beras.

“Jadi naiknya harga serta langka beras bukan karena bantuan beras yang disalurkan pemerintah, itu murni karena kurangnya pasokan dan tingginya permintaan beras,”tegasnya.

.

Lanjutnya mengatakan, pemerintah daerah dapat mengantisipasi kelangkaan beras ini dengan memanfaatkan cadang beras dari Bulog di masing-masing daerah. Beras SPHP adalah beras pemerintah yang digelontorkan Perum Bulog dalam kemasan 5kg. Beras ini diberi label ‘SPHP’ karena merupakan produk intervensi pemerintah lewat program stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP). Tujuannya, untuk meredam laju kenaikan harga beras.

“Kota Manado sendiri punya alokasi beras Bulog sebanyak 9,93 ton yang bisa dimanfaatkan untuk alokasi pengendalian harga dan keperluan bencana alam. Harga dibagi per zona, kalau untuk Kota Manado kalau tidak salah untuk beras medium Rp10.450 per kg kalau beras premium Rp13.900 per kg,”tukas Dr. Sri Nuryanti, STP, MP selaku Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan.

 

Sementara Wakil Ketua DPRD Manado Adrey Laikun mengucapkan banyak terima kasih atas penjelasan yang diberikan oleh Badan Pangan Nasional.

“Penjelasan yang saya terima hari ini sudah sangat lengkap karena banyak isu-isu tidak jelas yang beredar di lapangan terkait permasalahan beras ini. Ini akan jadi modal bagi kami DPRD untuk mengedukasi masyarakat di lapangan. Kita semua sama-sama berharap harga dan pasokan beras bisa kembali normal agar tidak ada lagi ditemukan beras mahal atau beras sulit didapat di pasaran,”pungkas Laikun. (ADV)

Leave A Reply

Your email address will not be published.