Bupati Sachrul Mamonto Dampingi Sultan Ternate Silaturahmi dengan Warga Matabulu Keturunan Maluku

0

BOLTIM- Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto, mendampingi Sultan Ternate ke-59, Hidayahtullah Sjah, dalam rangka silaturahmi dengan warga Desa Matabulu keturunan Maluku, Kamis (4/8).

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, momen ini adalah sebuah momen kebanggaan bagi Bupati Bolaang Monongondow Timur, karena hari ini ia kedatangan tamu agung dari kesultanan Ternate.

“Ini sebuah momen yang sangat berharga bagi kita, “ ujarnya.

Bupati juga menjelaskan bahwa, sejarah Bolaang Mongondow juga tak pernah lepas dari kesultanan Ternate, itu terjadi ketika Raja Bolaang Mongondow Raya pada waktu itu sering membuka komunikasi dan hubungan yang baik dengan kesultanan Ternate.

“Sejak dahulu raja-raja Bolaang Mongondow sering bepergian ke kesultanan Ternate untuk membina hubungan yang baik sesama kerajaan. Alhamdulillah, cucu-cucu mereka dan saya juga sebagai cucu dari para pemimpin Bolaang Mongondow hari ini bisa bertemu dengan salah satu cucu Sultan dari Ternate yang saat ini hadir dihadapan kita, “ jelasnya.

Lanjut bupati, tahun depan pada festival menyambut hari ulang tahun Bolaang Mongondow Timur ia bakal menghadirkan kebudayaan Ternate.

“Insya Allah, budaya Ternate akan kita tampilkan pada Festival budaya tahun depan,” katanya.

“Saya juga berharap kedatangan Sultan pada hari ini bukan kedatangan yang pertama dan terakhir. Harapannya Sultan berserta seluruh jajaran bisa sering datang dan merajut silaturahmi dengan kita masyarakat Bolaang Mongondow Timur, ” tambahnya.

Sementara itu, Sultan Ternate Hidayatullah Sjah mengatakan, kehadirannya di Bolaang Mongondow Timur bisa menghadirkan kerja sama kurltur atau budaya antara Bolaang Mongondow Timur dengan kultur Ternate.

“Jangan sekali-kali meninggalkan adat. Sebab, meninggalkan adat sama seperti meninggalkan jati diri, “ tuturnya.

Menurut Sultan, semua tahu bahwa sumber daya alam seperti emas, nikel pasir besi dan sebagainya itu memiliki limite waktu. Lima puluh tahun bahkan sampai tujuh puluh tahun pasti habis, tapi budaya tidak akan pernah habis.

“Inilah yang harus dikembangkan pemerintah. Oleh karena itu kami berharap Bolaang Mongondow Timur bisa bersinergi dengan Ternate, caranya saling kunjungan hibah kebudayaan. Dan Insya Allah pada festival Bolaang Mongodow Timur tahun depan kami akan hadir meramaikannya, “ tandasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.