BOLTIM– Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus memajukan menggarap potensi wisata yang ada di Boltim. Bahkan, sector ini kini menjadi prioritas Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto dan Wakil Bupati Oskar Manopo sejak dilantik pada febuari 2021 lalu.
Bupati memastikan jika sektor pariwisata akan menjadi point prioritas pembangunan di Boltim.
Bukan hanya wacana, tapi Pemerintah Kabupaten Boltim dibawah pimpinan Sam Sachrul Mamonto dan Wakil Bupati Oskar Manoppo SE MM telah memulai upaya peningkatan sektor pariwisata sejak awal dilantik.
“Sejalan dengan visi kami, pariwisata akan menjadi prioritas pembangunan kami selama 1 periode,” ujar Sachrul, mantan wartawan yang akrab disapa Alul.
Sachrul menjelaskan, Boltim memiliki paket lengkap destinasi wisata, mulai dari Gunung Ambang yang kini makin populer, Danau Mooat serta 8 danau lainnya, Pantai Cimoky, Pulau Nanas, Pulau Laga, Tanjung Silar yang lebih populer dengan nama Jiko dan sempat viral karena mirip lokasi syuting salah satu drama korea, serta wisata bawah laut yang memukau.
Diketahui, Danau Mooat atau Moat merupakan salah satu danau paling populer di Sulawesi Utara.
Nama danau tersebut diambil dari bahasa daerah setempat Mo’oat yang berarti tanah yang timbul di tengah air.
“Ini akan menjadi primadona di Sulut,” kata Sachrul saat meninjau langsung Danau Mooat didampingi Koordinator Staf Khusus Fiko Onga dan Kadis Pariwisata Risky Lamaluta, Minggu (28/3/2021).
Salah satu upaya nyata dari Pemerintah Kabupaten Boltim lewat Dinas Pariwisata yaitu mengadakan trip bersama para influencer dan selebgram Sulut untuk mengenalkan serta mempromosikan pariwisata Boltim.
Meski perhatian pemerintah sebagian besar sedang tertuju pada KEK Likupang, tapi Sachrul optimis, pesona pariwisata Boltim akan mampu membuat mata pemerintah pusat dan provinsi mulai melirik ke Boltim.
“Kami memahami ada KEK pariwisata Likupang, tetapi daerah Likupang tidak akan se-komplit Boltim. Kami memastikan akan berjuang keras agar dunia pariwisata Boltim bisa mendapat porsi lebih di mata pemerintah provinsi dan pusat,” pungkas Sachrul.