Diskominfo Ajak Masyarakat Tepis Isu Hoax Soal Virus dan Vaksin Covid-19
KOTAMOBAGU– Pemerintah Kota Kotamobagu terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu hoax virus corona hingga vaksin covid-19.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotamobahu Fahri Damopolii khusus peredaran hoax soal vaksin corona melonjak setelah program vaksinasi covid-19 dimulai pada 13 Januari lalu. Berbagai konten hoax hoax beredar di masyarakat.
“Kondisi ini, diperparah karena masih ada oknum tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja membuat dan menyebarkan hoax,” ujar Fahri
Fahri mengatakan, Kemenkominfo telah menandai sejumlah informasi hoax yang beredar. Masyarkat pun diminta teliti dalam melihat informasi-informasi di media sosial.
“Salah satu hoax yang beredar menyebutkan adanya alat pelacak di barcode di vaksin covid-19. Faktanya barcode pada kemasan vaksin adalah untuk melacak distribusi vaksin. Pelacakan tidak terdapat pada tubuh orang yang disuntik vaksin, melainkan pada kemasan. Kemenkominfo pun menandai informasi itu sebagai hoax,” tuturnya.
Fahri juga mengatakan, secara umum pemerintah sudah mengatur sanksi pidana dan material bagi para penyebar hoax dalam Undang-Undang.
Bila sengaja menyebarkan, Kominfo akan memberikan stempel hoax, take down konten di medsos, sanksi, hingga penindakan hukum,” kata Fahri.
Fahri mengungkapkan ciri-ciri hoax juga memiliki beragam bentuk. Ada yang kejadiannya namun keterangannya berbeda, adapula kejadiannya ada tetapi sudah lama seolah-olah dibuat aktual.
“Dengan munculnya keterangan seperti itu, masyarakat juga harus paham dengan trik-triknya orang menyebarkan hoax,” ujarnya mengingatkan.
Ia menyarankan agar tidak terhasut hoax yang beredar, masyarakat dapat mengidentifikasi secara sederhana dengan cara berhati-hati pada judul yang provokatif, mencermati alamat situs, mengecek keaslian foto dan dapat ikut serta dalam grup Anti Hoax.
“Pemerintah mengimbau, agar masyarkat tidak terpengaruh dengan isu hoax virus corona hingga vaksin covid-19,” imbaunya.