NATAL

PJ Kepala Desa S6 dan BPD Gerak Cepat Gandeng PT Lonsum Ratakan Jalan Perbatasan

0

Labuhanbatu — Kondisi jalan rusak parah yang selama bertahun-tahun menghantui mobilitas warga Desa S6 Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu dan Dusun sei rumbia Kecamatan kota pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), akhirnya mendapat solusi konkret.

Setelah desakan keras dari masyarakat, Penjabat Kepala Desa S6 bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bertindak cepat menggandeng PT Lonsum Sumatera menurunkan alat berat jenis greder untuk meratakan badan jalan yang selama ini rusak berat dan kerap menimbulkan kecelakaan dan terpuruknya kendaraan.

PJ Kepala Desa S6, Sholihin Lubis, SE, menyampaikan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keluhan masyarakat lintas kabupaten yang telah lama diabaikan. “Ini murni desakan masyarakat.

Jalan ini bukan sekadar akses desa, tapi jalur vital ekonomi dan sosial antarwilayah. Kami tidak bisa lagi menunggu janji pembangunan dari pemerintah kabupaten.

Terima kasih kepada PT Lonsum Sumatera yang merespons cepat dan langsung menurunkan alat berat hari ini,” ujar Sholihin kepada awak media, Senin (14/7/2025).

Perbaikan jalan dilakukan di titik perbatasan dua kabupaten yang selama ini menjadi titik rawan kecelakaan dan kemacetan.

Warga mengeluhkan rusaknya jalan menyebabkan kendaraan sering terperosok, terutama saat hujan.
Mandor Satu PT Lonsum Sei Rumbia, Budi Priyono, membenarkan bahwa keterlibatan perusahaan adalah bentuk tanggung jawab sosial atas permintaan resmi pemerintah Desa dan BPD.

“Kami mendapat surat resmi dan langsung menindaklanjuti dengan menurunkan greder. Namun kami juga berharap pihak desa memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap menjaga keamanan lingkungan kerja dan aset perusahaan,” ujarnya.

Priyono, Ketua BPD Desa S6, menegaskan bahwa aksi ini tidak berhenti pada perataan jalan. Pihaknya telah mengajukan proposal bantuan batu kerikil kepada PT Nobika sebagai lanjutan penanganan jalan agar tidak kembali berlumpur saat hujan.

“Kami butuh minimal 100 dump truk batu kerikil untuk memastikan jalan tidak kembali rusak. Kami juga mendorong Pemerintah Kabupaten Labusel segera merealisasikan janji pembangunan jalan hotmix permanen,” katanya.

Priyono juga mengkritik lambannya perhatian pemerintah kabupaten terhadap infrastruktur yang menjadi jalur lintas ekonomi dan pertanian masyarakat dua desa.

“Kalau tidak dari desa dan dukungan perusahaan, jalan ini bisa terus jadi momok. Pemerintah jangan hanya diam,” tegasnya.

Pantauan di lapangan memperlihatkan alat berat PT Lonsum mulai bekerja sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Jalan sepanjang lebih dari 2 kilometer diratakan, dan masyarakat tampak lega. Pengguna jalan, terutama pengangkut hasil tani dan pedagang, mulai bisa melintasi jalur tersebut dengan aman dan nyaman.

Langkah kolaboratif antara pemerintah desa, BPD, dan perusahaan swasta ini menjadi contoh nyata solusi alternatif di tengah lambannya respon pemerintah daerah terhadap persoalan dasar masyarakat.

Warga berharap, perbaikan ini bukan hanya bersifat darurat, melainkan berkelanjutan hingga infrastruktur jalan di wilayah perbatasan benar-benar permanen.(MS)

Leave A Reply

Your email address will not be published.