BANDAR BARU – Dalam momentum penyambutan Hari Guru Nasional 2025, Ketua Yayasan Perguruan Panglima Polem Rantauprapat (PPR) Candra Billi bersama Ketua Pembina PPR Soo Boon Pin dan anggota pembina DR (HC) Sujian Acan mengajak para kepala sekolah dan guru melakukan refleksi atas peran strategis pendidik dalam mencerdaskan bangsa.
Kegiatan yang digelar di kawasan sejuk Bandar Baru, Sabtu (25/10/2025), dikemas dalam bentuk retret dan pembinaan spiritual. Acara ini menjadi ajang memperkuat kebersamaan, menyatukan visi, serta meneguhkan komitmen membangun pendidikan yang berkarakter.
“Retret ini bukan sekadar kegiatan penyegaran rohani, tetapi ruang untuk memperkuat solidaritas dan menyatukan visi membangun pendidikan yang lebih baik,” ujar DR (HC) Sujian Acan.
Ia menegaskan, guru memiliki peran kunci dalam membentuk masa depan bangsa. Karena itu, peningkatan kualitas dan kekompakan tenaga pendidik menjadi syarat utama dalam mencetak generasi yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlak.
Sementara itu, Candra Billi menekankan pentingnya refleksi agar semangat dan keikhlasan guru tetap terjaga.
“Guru bukan hanya pengajar di kelas, tetapi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kembali semangat kebersamaan dan kesadaran bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Ketua Pembina Yayasan PPR Soo Boon Pin menambahkan, perjalanan panjang PPR yang telah berusia 85 tahun merupakan bukti pengabdian yayasan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Untuk membangun bangsa, kita harus cerdas, berwawasan, dan berintegritas. Setiap ilmu yang diperoleh dalam pendidikan akan melahirkan generasi berakhlak dan berilmu,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran pembina yayasan dalam memastikan jalannya lembaga sesuai visi dan misi.
“Kami terus mendorong kedisiplinan para pengajar dan pengurus agar konsisten menciptakan pendidikan yang bermutu demi kemajuan bangsa,” ujarnya menambahkan.
Kegiatan yang diikuti para guru dari berbagai jenjang sekolah di bawah naungan Yayasan PPR ini diisi dengan sesi refleksi, diskusi pendidikan, dan pembinaan rohani. Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang menumbuhkan motivasi dan semangat pelayanan.
Menutup kegiatan, DR (HC) Sujian Acan mengajak para pendidik untuk terus berinovasi menghadapi tantangan dunia pendidikan yang dinamis.
“Menjadi guru bukan hanya profesi, tetapi panggilan hati untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Mari terus menyalakan semangat belajar, berbagi, dan melayani dengan ketulusan,” katanya.(MS)
