NATAL

Mendagri Tito Karnavian Himbau Tetap Antisipasi Terhadap Komoditas Peyumbang Andil Inflasi di Pasuruan

Deflasi – 0.08% (Month to Month), Mendagri Tito Karnavian Himbau Tetap Antisipasi Terhadap Komoditas Peyumbang Andil Inflasi di M3 September 2025

0

PASURUAN – Rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, edisi Selasa (23/09/2025) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghimbau Kepala Daerah melakukan antisipasi erhadap kenaikan beberapa harga komoditas yang memberikan andil Inflasi di Minggu ketiga September 2025.

Kepala Badan Pusat Statistik RI, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan berdasarkan tinjauan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) M3 September 2025 terdapat 15 Provinsi mengalami kenaikan IPH dan 22 Provinsi mengalami penurunan IPH. Adapun komoditas penyumbang kenaikan IPH didominasi oleh daging ayam ras, cabai merah dan beras untuk wilayah Sumatera. Sedangkan di pulau Jawa didominasi oleh daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit.

Secara nasional harga cabai merah mencapai rata-rata harga 51.260 per kilogram, alami kenaikan 15,82% dibanding bulan agustus. sedangkan untuk daging ayam ras terjadi tren kenaikan sebesar 4,31%. Dan untuk beras tren kenaikan terjadi di zona 3, beras medium naik 1,48%, dan untuk beras premium juga naik sebesar 0,90%. Sedangkan untuk zona 1 dan 2 relatif aman.

Disamping itu, Mendagri Tito Karnavian mengapresiasi atas capaian angka inflasi di angka 2,31% (year on year) menunjukkan angka ideal untuk keseimbangan di Indonesia bagi para produsen dan konsumen.

Tito juga mengucapkan terima kasih atas kinerja para tim satgas pangan dan pihak yang terlibat dalam pengendalian inflasi, karena meskipun terjadi tren kenaikan harga di beberapa komoditas, namun untuk komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih mengalami tren penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, sehingga memberikan andil deflasi secara month to month. Diketahui inflasi secara month to month mengalami deflasi sebesar – 0.08%.(ALI)

Leave A Reply

Your email address will not be published.