Labuhanbatu – Pemerintah Desa S6 bergerak cepat menyambut kebijakan nasional dengan menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk membentuk Koperasi Merah Putih, Jumat (30/5/2025).
Agenda strategis ini merupakan tindak lanjut langsung dari program prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam membangun ekonomi berbasis kerakyatan.
Digelar di rumah warga karena keterbatasan infrastruktur, Musdesus tetap berlangsung dinamis dan sarat partisipasi. Hadir perwakilan dari empat dusun: Dusun 35, Dusun 1, Dusun Pondok, dan Dusun Sidorejo 2, yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap masa depan ekonomi desa.
“Ini bukan sekadar formalitas. Koperasi Merah Putih adalah perintah negara yang harus dijalankan serius. Kami pastikan setiap langkahnya terukur dan berdampak langsung ke masyarakat,” tegas Sholihin Lubis, Pj Kepala Desa S6, dalam sambutannya.
Mufakat Tegas, Ketua Terpilih Siap Jalankan Amanah
Empat nama diajukan sebagai calon Ketua Koperasi oleh masing-masing dusun:
Eva – Perwakilan Dusun 35
M. Taat Dalimunte – Perwakilan Dusun 1
Andy – Perwakilan Dusun Sidorejo 2
Tuty – Perwakilan Dusun Pondok
Setelah proses musyawarah mufakat, M. Taat Dalimunte ditetapkan sebagai Ketua Koperasi Merah Putih Desa S6.
Kemenangan Taat mencerminkan dukungan luas dari warga terhadap figur yang dinilai mampu membawa perubahan konkret.
Dalam pidato perdananya, Taat menyampaikan komitmen tegas:
“Ini amanah berat yang harus dijalankan dengan kerja nyata. Kita akan jadikan koperasi ini sebagai pendorong utama ekonomi lokal, bukan hanya simbol,” ujarnya penuh semangat.
Dukungan Menguat, BUMDes Siap Diaktifkan Kembali
Ketua BPD Desa S6 menyampaikan apresiasi atas soliditas warga meski sarana masih terbatas.
“Ini bukti bahwa kekuatan desa bukan pada gedung megah, tapi pada semangat gotong royong warganya,” katanya.
Musyawarah ditutup dengan keputusan bulat untuk:
Menyusun struktur organisasi koperasi
Menetapkan program kerja jangka pendek
Mendorong reaktivasi BUMDes sebagai sinergi ekonomi jangka panjang
Pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa S6 bukan hanya simbol loyalitas terhadap agenda nasional, tetapi langkah konkret membangun kemandirian ekonomi desa yang berbasis pada potensi lokal dan kekuatan masyarakat.(MS)