Bupati Maya Hasmita: Nuzulul Quran, Momen Mendekatkan Diri pada Al-Qur’an
Labuhanbatu – Nuzulul Quran bukan sekadar peristiwa bersejarah, tetapi juga pengingat penuh makna bagi umat Islam untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an.
Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW bukan hanya bukti kebesaran Allah SWT, tetapi juga cahaya petunjuk bagi kehidupan manusia.
Dalam suasana penuh keberkahan, peringatan Nuzulul Quran menjadi momen istimewa bagi setiap muslim untuk memperkuat keimanan, memperbanyak amal kebaikan, dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Bupati Labuhanbatu, dr. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM, mengajak masyarakat untuk menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi spiritual yang mendalam.
Turunnya wahyu Allah adalah panggilan bagi kita untuk kembali kepada Al-Qur’an, menjadikannya pedoman dalam kehidupan, serta memperkuat nilai-nilai keimanan dan kebersamaan.
Nuzulul Quran bukan sekadar peringatan, tetapi harus menjadi semangat bagi kita untuk lebih bertakwa, lebih peduli, dan lebih bersatu dalam kebaikan,” ujarnya dalam peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Al-Ikhlas Rantauprapat, Minggu (16/3/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Forkopimda, OPD, serta masyarakat yang bersama-sama merasakan kehangatan kebersamaan dalam buka puasa bersama.
Kehadiran pemerintah daerah dalam peringatan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai keagamaan tetap menjadi landasan dalam membangun Labuhanbatu yang lebih harmonis dan berkah.
Ketua BKM Masjid Raya Al-Ikhlas Rantauprapat, yang juga Ketua FKUB Labuhanbatu, Dr. H. Galih Orlando, SPdI, SH, M.Kn, mengapresiasi kepedulian pemerintah terhadap nilai-nilai keagamaan.
“Kami melihat perhatian nyata dari pemerintah terhadap agama dan masyarakat. Semoga kehadiran ini membawa keberkahan dan semakin mempererat kebersamaan di Labuhanbatu,” tuturnya.
Nuzulul Quran: Cahaya Petunjuk dan Semangat Kebersamaan
Turunnya wahyu pertama di Gua Hira melalui Surah Al-Alaq ayat 1-5 adalah awal dari petunjuk sempurna bagi umat Islam. Peristiwa ini mengingatkan bahwa Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap muslim diajak untuk tidak hanya memperingati, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an melalui membaca, memahami, dan mengamalkan ajarannya, memperbanyak sholat malam, itikaf, serta senantiasa berdzikir dan berdoa.
Di Labuhanbatu, peringatan Nuzulul Quran tidak sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi pijakan untuk membangun masyarakat yang lebih religius, berakhlak mulia, dan memiliki semangat berbagi serta kepedulian sosial yang tinggi.
Pemerintah dan masyarakat harus terus bersinergi dalam mewujudkan Labuhanbatu yang lebih cerdas, religius, dan bersinar.(MS)