Harga Daging Di BMR Lebih Mahal dari Harga Daging Sapi Di Manado

0

Sulawesi Utara – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Konsumsi daging sapi di Indonesia hanya 2,5 kg per kapita per tahun, di bawah rata-rata dunia yang sebesar 6,4 kg per kapita per tahun.

Rendahnya tingkat konsumsi daging di Indonesia disebabkan dua faktor, yakni harga dan pasokan. Hukum ekonomi berlaku ketika demand dan supply mengalami ketidakseimbangan.

Hal tersebut juga terjadi di Sulawesi Utara, harga daging sapi di pasar tradisional memilki harga yang tidak selalu sama, banyak faktor yang mempengaruhi harga daging sapi.

Harga Daging sapi di pasar tradisional yang ada di provinsi Sulawesi Utara juga berbeda-beda harganya, contohnya di pasar tradisional di Kota Kotamobagu dan pasar tradisional di Kota Manado.

Berdasarkan informasi yang berhasil di Himpun media ini, pada bulan november 2024 harga daging sapi di pasar tradisional yang berada di Kota Kotamobagu di jual kisaran harga Rp. 140.000 – Rp. 150.000. per kilo gram, sedangkan harga daging sapi di pasar tradisional di Kota Manado di jual dengan kisaran carga Rp. 125.000. – Rp. 130.000 per kilo gram.

Tingginya harga daging sapi di Bolaang Mongondow Raya (BMR) khususnya di Pasar Tradisional Kotamobagu disebabkan tingginya permintaan dan kurangnya pasokan sapi untuk kebutuhan dalam daerah akibat jumlah peternak sapi di Indonesia terus menurun. Hal ini karena tingkat kesejahteraan peternak rendah sehingga minat untuk menjadi peternak pun rendah.

Hal tersebut menjadi masalah bukan hanya di Sulawesi Utara tetapi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Menurut data kementerian Pertanian statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 2022, jumlah pelaku usaha peternakan sapi potong Nasional pada 2013 sebanyak 5.078.979 rumah tangga. Namun, pada 2018 jumlahnya menurun menjadi 4.642.186 rumah tangga. (Rdks)

Leave A Reply

Your email address will not be published.